Senin, 18 April 2011

Upaya penanggulangan kerusakan tanah

Kerusakan tanah dapat dikurangi dan dicegah melalui suatu upaya yang disebut konversi tanah. Konversi tanah adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara teratur guna mengurangi dan mencegah kerusakan tanah dengan cara pelestarian.
       
Metode konservasi tanah dilakukan dengan 3 cara, yaitu konservasi secara agronomis, mekanis, dan kimiawi.
a.   Konservasi secara agronomis adalah konservasi dengan memanfaatkan vegetasi (tanaman) dan sisa tanaman untuk mengurangi laju perusakan lapisan tanah paling atas.
b.   Konservasi secara mekanis adalah konservasi tanah yang prinsipnya berupaya mengurangi banyaknya tanah yang hilang akibat erosi. Contohnya adalah pembuatan guludan dan terasering.
c.   Konservasi secara kimiawi adalah konservasi tanah dengan memanfaatkan bahan-bahan kimia. Konservasi kimiawi bertujuan untuk memperbaiki kemantapan struktur tanah.


Upaya Penanggulangan Erosi Tanah
Pada tanah-tanah berlereng, erosi menjadi persoalan yang serius. Dimana kemiringan dan panjang lereng adalah dua unsur lereng yang berpengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi. Jika kecepatan aliran meningkat dua kali, maka jumlah butir-butir tanah yang tersangkut menjadi 32 kali lipat, bila panjang lereng menjadi dua kali lipat, maka umumnya erosi yang terjadi akan meningkat 1.5 kali. Pengkajian di Indonesia menunjukkan untuk tanah gundul tingkat erosi mencapai 120-400 ton/ha/th, hal ini tentu saja di bidang jalan akan memberikan dampak turunan seperi kerusakan prasarana dan sarana jalan. Adapun tujuan pengkajian teknologi penanganan erosi di ruang milik jalan ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemiringan lereng dan kombinasi metode vegetatif terhadap tingkat erosi pada kemiringan diatas atau dibawah 60 derajat dan Kajian pengembangan teknologi penanganan erosi lereng dengan metode vegetatif (rumput vetiver dan rumput bahia). Untuk mencapai tujuan itu dilakukan pengkajian dan pembuatan prototype skala laboratorium penanganan erosi dengan metode vegetasi (tanaman ), dan pengkajian pengembangan teknologi penanganan erosi lereng dengan tanaman rumput vetiver yang dikombinasikan dengan rumput bahia dan rumput gajah dalam skala lapangan. Hasil pengkajian menunjukkan tingkat erosi akan semakin berkurang dengan meningkatnya tingkat kerimbunan tanaman, dan kerimbunan tanaman penutup> 70% tanah yang tererosi mendekati nol. Teknik Penanaman rumput vetiver agar berfungsi secara optimal di dalam mengurangi tingkat erosi dilereng dilakukan secara berbaris dan diantara baris vetiver ditanamami tanaman penutup rumput bahia.

0 komentar:

Posting Komentar